Kamis, 29 Desember 2016

Kritik Arsitektur : Perbandingan Bangunan Modern & Post Modern

Sumber : www.pexels.com


Lingkungan (Setting) kritik Arsitektur
Lingkungan kritik arsitektur ialah rona atau situasi dimana kritik biasanya langsung.
Secara garis besar dapat dikondisikan menjadi : Self (diri), Authority (yang berwenang), Expert (pakar), Peer (kelompok), dan Layman (orang awam).
Kritik Diri (Self Criticism)
Kritik diri merupakan situasi dimana perancang atau pembuat keputusan mengkritisi dirinya sendiri dalam proses perancangan. Kritik model ini memusatkan perhatian pada pengkayaan pikiran diri. Dengan ini diharapkan kritikus dapat lebih banyak mempelajari dan mengembangkan berbagai fenomena yang muncul dalam situasi dan hukum-hukum perancangan.
Kritik diri merupakan kerja yang otoritasnya merupakan komposisi dari beberapa kegiatan :
·         Pengayaan/Penyaringan ( Labour of Shifting )
·         Penggabungan ( Labour of Combining )
·         Penyusunan ( Labour of Constructing )
·         Penghapusan ( Labour of Expunging )
·         Pembetulan ( Labour of Correcting )
·         Pengujian ( Labour of Testing )
Menurut (Shan, 1957) Seorang artis dalam pekerjaan keseniannya ia tidak cukup sekadar menjadi dirinya. Dia harus berfungsi dan bertindak sebagai dua orang setiap saat dan dalam berbagai cara. Satu sisi ia berlaku sebagai penghayal (imaginer) dan pembuat (producer) tetapi pada sisi lain ia juga kritikus
Setidaknya ada tiga suara (bisikan) yang secara psikologis menyertai diri ketika dihadapkan dalam
usaha memecahkan proses perancangan, yaitu :
1.       Suara Keharusan ( The Should Voices )
Ada dua suara keharusan (should voice) yang mencoba meyakinkan diri untuk melakukan ini atau itu.
·         Suara yang berwenang (authority voices) mengatakan pada diri bahwa diri naïf dan tidak kompeten dan menyatakan bahwa diri harus lebih baik lagi;
·         Suara umum (peer voice) mengatakan bahwa kita professional dan harus mempertanggungjawabkannya. Secara psikologis should (keharusan akan) dalam suara bisikan ini telah menjadi “obsesi neurotic”.
Semua ini berkecamuk di sekeliling diri selama berlangsungnya proses berkarya. Rujukan dari suara keharusan mengacu pada prinsip-prinsipmoral tertentu yang harus dipertimbangkan dalam diri.
2.       Suara Ketakutan ( The fear voices )
Ada dua suara ketakutan :
·         Ketakutan pada Kegagalan ( Fear of Failure ) Adakalanya ketika kritik telah kita lontarkan tiba-tiba diri merasa bahwa diri tidak mampu bertindak semuanya. Apa yang dilakukan terasa salah dan akan gagal. Diri ditempatkansedemikian rupa dalam kebenaran yang lain yang lebih terpercaya. Ketakutan pada kegagalan menyeruak ketika diri dapat mengantisipasi suara petuah dan suara umum dan juga tahu bahwa mereka benar. Yah..karya diri tidak terlalu baik atau…diri harus menghentikannya.
·         Ketakutan pada Kesuksesan ( Fear of Success ) Jika diri sukses dalam tugas, maka sukses akan membawa tanggungjawab baru, standard yang lebih tinggi dan tuntutan performa yang lebih baik lagi ke depan.

3.       Suara peringatan ( The Cautionary voice )
Suara peringatan mengklain lebih mengetahui diri dari pada diri saya sendiri. Suara-suara itu ditemukan dalam serapan pengalaman dan kemampuan internal.
Kritik yang Berwenang (The Authoritative Setting)
Sumber kritik otoritas adalah kekuatan yang melekat dalam posisi social. Hubungan secara hirarkis individu dengan pembuat keputusan dan penentu kebijakan.
Dalam kasus yang sama adalah dasar-dasar kritik yang berlangsung dalam situasi pendidikan studioperancangan. Sekalipun dalam banyak model pendidikan sebagaimana di Beaux Art Guru dipandang sebagai partner dalam proses pembelajaran. Ada juga dalam model pendidikan kontemporer yang masih memandang guru secara structural memiliki kepekaan untuk menyukai individu tertentu sebagai sebuah figure yang semi otoriter.
Terdapat beberapa kesulitan dalam kritik yang dilontarkan oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas (John Wade, 1976):
Peran juri yang berlaku sebagai pihak yang memiliki otoritas menghakimi tetapi juga memiliki kekauasaan instruksional.
Adanya fleksibelitas dalam menetapkan nilai kritik yang dilancarkan- dimana kritikus merespon pada fakta projek yang sedang dipresentasikan.
Keputusan dipengaruhi oleh situasi yang beragam yang dihadapi masing-masing pendidikan, keputusan yang dilakukan secara acak terinspirasi dari solusi yang datang berdasarkan pengaruh jaman. Tidak ada kualitas nilai yang secara eksplisit tertuang dalam setiap keputusan.
 Kritik Pakar (Expert Criticsm)
Kritik pakar dipandang tidak memiliki kekuatan yang spesifik melampaui apa yang dikritiknya. Dampaknya sangat bergantung pada kesan-kesan yang lain yang berkait dengan pengetahuan secara khusus dan kemampuan internalnya.
Kritik biasanya berupa tulisan popular yang dimuat di media massa. Pakar dalam hal ini biasanya adalah orang-orang jurnalis yang memiliki kepekaan untuk membuat paparan dan pengumpulan fakta-fakta. Melalui berbagai perangkat pengalamannya mereka mendemonstrasikan kemampuan pemahamannya tentang isu-isu yang berkaitan dengan desain lingkungan.
Dua bentuk kritik pakar :
  1. Kolom umum
Kolom umum biasanya berupa tulisan yangdikarakteristikkan sebagai berita pembentuk opini yang memiliki tendensi pengajuan karakteristik tertentu yang diinginkan.
  1. Berita Palsu, menyajikan samaran dari sebuah berita dan upaya advertensi (pengiklanan).
Adakalanya kritikus pakar juga menuai kritik antara lain, sebagaimana ditulis oleh Ada Louise Huxtable : Yang terhormat Tuan Kritikus : Artikel anda tentang arsitektur sungguh mengindikasikan bahwa anda kurang memiliki kepekaan rasa. Arsitektur terlalu penting untuk dibiarkan kepada para kritikus arsitektur.
 Kritik Kelompok (Peer Criticism)
Kebanyakan lingkungan masyarakat dan institusi tertentu dalam kritik kelompok (peer criticism) tentang arsitektur adalah juri penghargaan desain. Dalam hal ini arsitek professional mengevaluasi dan memberikan pengetahuan khusus tentang desain yang dibawa oleh para professional. Institusi lain dalam kritik kelompok adalah buku atau artikel yang ditulis oleh para arsitek tentang arsitek-arsitek lain.
Beberapa kriteria kualitas yang biasanya menjadi poin-poin evaluasi dalam kritik kelompok :
·         Bangunan harus memiliki konsep
·         Bangunan harus mencerminkan keteraturan struktur
·         Bangunan harus menghargai dan respek terhadap lingkungan
·         Ruang harus peka terhadap emosi lingkungan
·         Sangat disarankan untuk menggunakan teknologi yang dipersyaratkan
·         Bangunan harus memiliki makna dan ruang yang selalu bisa diingat…..dll.
Kritik Awam (Layman Criticsm)
Awam lebih diarahkan pada pengguna lingkungan fisik yang :
Tidak menyadari bahwa lingkungan fisik diciptakan
Tidak secara khusus dilatih sebagai desainer dan kritikus.
Beberapa kategori dasar respon awam dalam memandang arsitektur :
·         Perhatian terhadap Lingkungan
·         Perilaku terhadap lingkungan antara desain dan kebutuhan kondisi lingkungan yang diinginkan
Modifikasi terhadap lingkungan :
·         Yang tidak disadari
·         Yang disadari (improvement/perbaikan).
·         Yang disadari (destruksi/penghancuran)

Bangunan Arsitektur Modern

Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional berarti bangunan tersebut benar-benar mampu mewadahi aktifitas penghuninya, dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal; efisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan.
Karakteristik Arsitektur Modern pada umumya :
·         Penolakan terhadap gaya lama
·         Mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan
·         Arsitektur tanpa makna/filosofi, hanya fungsi
·         Semua meliputi mesin dan teknologi bangunan

·         Menolak bordiran atau ukiran dalam bangunan

Solomon R. Guggenheim Museum / Frank Lloyd Wright
Guggenheim Museum
Sumber : www.guggenheim.org

The Solomon R. Guggenheim Museum yang berlokasi di Upper East Side Manhattan, New York, adalah rumah bagi sejumlah besar koleksi karya seni impresionis, post-impresionis, dan kontemporer, selain menjadi host pameran-pameran spesial dan event-event seni kontemporer yang diadakan sepanjang tahun.
Museum tersebut didirikan oleh Yayasan Solomon R. Guggenheim pada 1939. Nama ‘Guggenheim’ sendiri diadopsi pasca meninggalnya sang pendiri pada 1952. Sebelum itu dia memakai nama the Museum of Non-Objective Painting.
Arsitek Frank Lloyd Wright mendesain gedung museum Guggenheim tersebut, menggantikan bangunan sewaan yang selama ini digunakan. Gedung baru rancangan Wright dibuka pada 21 Oktober 1959.
Desain bangunan Museum Guggenheim yang tidak konvensional, berbentuk silindris dengan bagian puncak lebih lebar daripada dasarnya, memberinya tabal sebagai “temple of spirit”. Interior gedung sendiri memberi ruang pamer unik bagi benda-benda koleksi museum berupa galeri yang berbentuk jalur spiral, berputar menurun, memanjang dari atap gedung hingga mencapai lantai dasar.
Koleksi Museum Guggenheim New York bertambah secara organis selama empat dekade, dari yang semula hanya beberapa koleksi pribadi Solomon R. Guggenheim menjadi koleksi yang lebih ekstensif. Museum tersebut saling berbagi koleksi dengan ‘saudara’-nya, Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol.
Kini, bangunan Museum Guggenheim New York rancangan Frank Lloyd Wright dianggap sebagai salah satu landmark arsitektur terpenting abad 20. Beberapa upaya renovasi dan ekspansi dilakukan, yakni pada tahun 1992 – 1993, dan pada tahun 2005 – 2008.
Frank Lloyd Wright dilahirkan dengan nama Frank Lincoln Wright di kota pertanian Richland Center, Wisconcin, Amerika Serikat pada tanggal 8 juni 1867 dan wafat pada tanggal 9 april 1959. Dari pasangan William Carey Wright dengan Anna Lloyd Jones.

 Bangunan Post Modern

San Francisco Museum of Modern Art / Mario Botta
San Francisco Museum of Modern Art
Sumber : dezeen.com

San Francisco Museum of Modern Art (SFMOMA) adalah museum seni modern yang berlokasi di San Francisco, California. Sebuah organisasi nirlaba, SFMOMA memegang koleksi yang diakui secara internasional seni modern dan kontemporer, dan merupakan museum pertama di Pantai Barat ditujukan semata-mata untuk seni abad ke-20. koleksi museum saat ini mencakup lebih dari 33.000 karya seni lukis, patung, fotografi, arsitektur, desain, dan seni media. Mereka akan ditampilkan di 170.000 kaki persegi (16.000 m2) ruang pameran, membuat museum salah satu yang terbesar di Amerika Serikat secara keseluruhan, dan salah satu yang terbesar di dunia untuk seni modern dan kontemporer.

Berencana untuk memperluas museum di situs lama, di lantai atas dari Veterans 'Memorial Building di San Francisco Civic Center, digagalkan di akhir 1980-an. Pada musim panas tahun 1988, arsitek Mario Botta, Thomas Beeby dan Frank Gehry diumumkan sebagai finalis dalam kompetisi untuk merancang San Francisco Museum struktur baru Seni Modern di Downtown. Semifinalis telah termasuk Charles Moore dan Tadao Ando. Tiga finalis yang menyajikan proposal desain spesifik lokasi akhir tahun itu, tetapi museum dibatalkan kompetisi arsitektur setelah hanya sebulan dan pergi dengan arsitek 45 tahun Botta.

Museum yang baru, direncanakan bekerjasama dengan arsitek Hellmuth, Obata dan Kassabaum, dibangun di tempat parkir 59.000 meter persegi (5.500 m2) di Third Street antara jalan-jalan Misi dan Howard. The selatan-of-Market situs, daerah dekat Moscone Convention Center terutama terdiri dari tempat parkir, ditargetkan melalui kesepakatan antara museum, lembaga pembangunan kembali dan perusahaan pengembangan Olympia & York. Tanah disediakan oleh lembaga dan pengembang, tapi sisa museum didanai swasta. Pembangunan museum baru dimulai pada awal tahun 1992, dengan pembukaan pada tahun 1995, ulang tahun ke-60 lembaga.

Pada saat pembukaan gedung baru, SFMOMA disebut-sebut dirinya sebagai museum seni terbesar di Amerika baru dekade ini dan, dengan 50.000 kaki persegi (4.600 m2) ruang pameran, terbesar kedua struktur tunggal di Amerika Serikat yang ditujukan untuk yang modern seni. (New York Museum of Modern Art, dengan 100.000 kaki persegi ruang galeri, kemudian struktur tunggal terbesar, sedangkan hampir 80.000 gabungan kaki persegi Museum of Contemporary Art, Los Angeles meletakkannya di tempat kedua).



Sumber :


Rabu, 09 November 2016

Kritik Arsitektur : The Museum of Tomorrow


Kritik Arsitektur Deskriptif


Bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, atau semata-mata membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada. Kritik ini berusaha mencirikan fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan tertentu. Dibanding metode kritik lain kritik deskriptif tampak lebih nyata (factual).


The Museum of Tomorrow 




Museum  of Tomorrow (Portuguese: Museu do Amanhã) adalah museum sains yang berada di kota Rio de Janeiro, Brazil. Tepatnya terletak di dermaga Maua. Museum of Tomorrow memiliki total luas 5000 M². Museum ini memiliki skeletal (kerangka) roof yang terbentang diatas public plaza di teluk Guanabara

Lokasi Museum of Tommorow

Proyek ini di biayai oleh Koto Rio de Janeiro, Banco Santander dan Pemerinth brazil. Di desain oleh arsitek berkebangsaan Spanyol Santiago Calvatara. Konstruksinya di support oleh Roberto Marinho Foundation dan diperkiraan menelan dana 230 juta reais.

Skeletal Roof

Detail Atap

Museum ini memiliki struktur atap mengantung sepanjang 45 meter pada bagian menghadap laut dan 75 meter di bagian lainnya. Ketinggian atap museum adalah 10 meter, total tinggi museum dibatasi pada 18 meter,yang melindungi view dari teluk ke biara sao bento yang merupakan UNESCO world heritage. 
Bagian ini merupakan salah satu vocal point bangunan ini. bangunan ini memiiki orientasi Utara-Selatan.




Photograph by Bernard Miranda Lessa


Museum of Tomorrow memiliki peran besar dalam revitalisasi area porto maravilha. Bangunan ini menginisiasi bangunan mandiri yang menggunakan energi terbarukan. Air dari teluk digunakan untuk mendapatkan suhu yang optimal pada bagian dalam bangunan. Photovoltaic solar panel juga digunakan pada bangunan ini, yang dapat di atur kemiringannya supaya mendapatkan sinar matahari yang maksimal untuk memasok energi bagnunan ini.



Photograph by Cesar Barreto
Photograph by Cesar Barreto

Auditorium


Selasa, 11 Oktober 2016

Kritik Arsitektur : Museum Bank Mandiri

Kritik Arsitektur



Apa itu kritik?
Menurut KBBI kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Apa itu arsitektur?
Menurut KBBI arsitektur adalah; 1 seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya; 2 metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.

Jadi saya menyimpulkan bahwa kritik arsitektur adalah tanggapan yang disertai penilaian atau pertimbangan dari hasil karya arsitektur. kritik arsitektur dapat meliputi banyak aspek seperti dampak terhadap lingkungan dan masayarakat, teknologi yang di sematkan ke dalam bangunan maupun contoh lainnya.

Pada pembahasan kritik arsitektur pada bangunan publik “Museum Bank Mandiri” saya akan menggunakan metode Kritik Sistematika yang merupakan cabang dari Kritik Arsitektur Normatif. Dimana kritik dengan metode Kritik Sistematika memiliki ciri sebagai berikut :

Hubungan bangunan dengan kebutuhan pengguna dan lingkungan.

  • Pelaksana pembangunan yang melibatkan banyak pihak.
  • Bentuk bangunan yang menggambarkan keindahan bangunan, mengahasilkan kritik berupa kepuasan dari pemilik maupun pengamat.
  • Memiliki fungsi bangunan yang jelas bagi pengguna publik.


Museum Bank Mandiri


Museum Bank Mandiri terletak di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat dan merupakan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta. Berdiri tanggal 2 Oktober 1998. Museum yang menempati area seluas 10.039 m2 ini pada awalnya adalah gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik Belanda yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.

Gedung Museum Bank Mandiri (ex-Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM)) dirancang oleh 3 orang arsitek belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de Linde. Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gagasan untuk mendirikan Museum Bank Mandiri didasarkan atas pemikiran untuk menyelamatkan dan melestarikan benda-benda bersejarah di bidang perbankan yang pernah beredar dan dipakai pada bank-bank yang berdiri di Indonesia. Museum ini didirikan oleh pemerintah dalam rangka melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah di bidang perbankan dan alat tukar manusia, khususnya di Indonesia.

Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Kemudian bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31 Desember 1968, gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim), hingga akhirnya legal merger Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999), maka gedung tersebut pun menjadi asset Bank Mandiri.

Langgam Art Deco

Gedung Museum Bank Mandiri tahun 1933

Gedung Museum Bank Mandiri ini dibangun pada tahun 1929-1933, karena itu gedung ini menggunakan langgam Art Deco yang berkembang pada masa itu. Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939, yang memengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fashion, lukisan, seni grafis, dan film.

Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.

Taman Gedung Museum Bank Mandiri
sumber : idebesarid.wordpress.com


Interior Gedung Museum Bank Mandiri
sumber : okezone.com
Lukisan Cornelis de Houtman


Prasasti Pemberian KCJ van Aalst
Prasasti Kaca Patri Museum Mandiri adalah hadiah Karel CJ van Aalst (1866-1939), presdir kesepuluh NHM Batavia. Van Aalst lahir di Hoorn (Belanda) yang juga merupakan kota kelahiran pendiri Batavia J.P. Coen (1587-1629). Alih-alih Batavia, Coen sebenarnya menginginkan Nieuw Hoorn sebagai nama kota, namun bos-bos besar Kompeni di Belanda (De Heren XVII) ternyata menghendaki lain.


Kesimpulan :

Gedung Museum Bank Mandiri menggunakan langgam art deco yan berkembang pada masa  setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II. Pembangunan dilakukan oleh kolonial belanda. Bangunan museum pada mulanya adalah kantor Nederlandsch Handel-Maatschappij (NHM) atau Netherlands Trading Corporation alias Maskapai Dagang Belanda. Kantor pusat NHM berada di Amsterdam, sedangkan Batavia (Jakarta) adalah kantor cabang. sedangkan pada saat ini gedung ini telah menjadi objek wisata ssejarah untuk masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya.


Sumber :

Minggu, 24 April 2016

Samsung Jongno Tower

Seoul adalah ibu kota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih dikenal dengan nama Korea Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi ibu kota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea.
Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21 km², Seoul merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu daerah terpadat di dunia.


Jongno Tower

Jongno Tower berada di distrik Jongno-gu (종로구; 鍾路區) kota Seoul. Jongno Tower (Hangeul: 종로 타워) merupakan office tower milik Samsung yang memiliki 33 lantai. Lantai 23 sampai 30 tidak ada sehingga memberikan efek lantai teratas seperti melayang. Tiga pilar bangunan dengan bentuk yang tidak biasa, menopang lantai teratas. Di lantai teratas terdapat restoran mewah yaitu “Top Cloud”. Dari Top Cloud kita data melihan pemandangan di Jongno dan beberapa bagian Seoul.
Bandi and Lunis
Jogno tower di desain oleh Rafael Viñoly Architects. Proses konstruksi Jongno Tower di mulai pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 1999.Menara Ini memiliki 33 lantai dengan tinggi 133 meter. Menara ini ini terinspirasi dari menara lonceng yang sampai saat ini aslinya masih tersimpan rapi di di Museum Nasional Seoul. Seperti di kota lain di Asia, memiliki menara sebagai ciri khas dan juga ikon kota tersebut. Demikian halnya di Seoul, terdapat salah satu bangunan yang paling khas di pusat kota Seoul yaitu Jongno Tower, sebuah menara dari kaca dan baja segitiga di atasnya dengan potongan oval.
Jonggak Station

Jogno Tower memiliki ruang bawah tanah dimana terdapat pusat perbelanjaan, juga "Bandi and Lunis"," salah satu toko buku terbesar di Seoul, dengan banyak pilihan buku buku berbahasa Inggris. Tepat di bawah Jongno tower juga terdapat stasiun Jonggak yang merupakan bagian dari Seoul Subway. Untuk akses ke Jongno Tower dengan transportasi umum kita dapat menaiki bus dan juga subway.




Sumber    :


Sabtu, 09 Januari 2016

Kota - Kota di Indonesia yang Menerapkan RTH 30%

Central Park
Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau atau disingkat RTH merupakan suatu bentuk pemanfaatan lahan pada satu kawasan yang diperuntukan untuk penghijauan tanaman. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan atau area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam. Dalam Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyebutkan bahwa 30% wilayah kota harus berupa RTH yang terdiri dari 20% publik dan 10% privat. RTH publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. 

Fungsi dan Manfaat

RTH memiliki fungsi sebagai berikut: 
  • Memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota);
  • Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar; 
  • Sebagai peneduh; 
  • Produsen oksigen;  
  • Penyerap air hujan; 
  • Penyedia habitat satwa; 
  • Penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta; 
  • Penahan angin.   
Manfaat RTH berdasarkan fungsinya dibagi atas:  
  1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, buah);  
  2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati atau keanekaragaman hayati). 

PERATURAN

UU NO 26 TAHUN 2007 ( PENATAAN RUANG)
Peraturan tentang struktur ruang dan prasarana wilayah kabupaten yang untuk melayani kegiatan dalam skala kabupaten.
Pemerintah kabupaten memiliki wewenang dalam pengembangan dan pengelolaan kabupaten dan telah disahkan dalam undang – undang.
Rencana tata ruang kabupaten memuat rencana Pola ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang provinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten yang bersangkutan.
Rencana tata ruang wilayah kabupaten merupakan pedoman dasar bagi pemda dalam pengembangan lokasi untuk kegiatan pembangunan di daerahnya terutama pada daerah pedesaan.
Peninjauan kembali atau revisi terhadap rencana tata ruang untuk mengevaluasi kesesuaian kebutuhan pembangunan.
UU NO 26 TAHUN 2007 TENTANG RTH ( RUANG TERBUKA HIJAU)
Pada UU No 26 tahun 2007 pasal 17 memuat bahwa proporsi kawasan hutan paling sedikit 30% dari luas daerah aliran sungai (DAS) yang dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Isi UU No 26 tahun 2007 pasal 17:
  1. Muatan rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
  2.  Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana.
  3.  Rencana pola ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya.
  4.  Peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
  5.  Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai.
  6.  Penyusunan rencana tata ruang harus memperhatikan keterkaitan antarwilayah, antarfungsi kawasan, dan antarkegiatan kawasan.
  7.  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan rencana tata ruang yang berkaitan dengan fungsi pertahanan dan keamanan sebagai subsistem rencana tata ruang wilayah diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 1 angka 31 Undang-Undang N0 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang mendefinisikan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) sebagai area memanjang / jalur dan / atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah, maupun yang sengaja ditanam. Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat dibagi menjadi :
  1.   Kawasan hijau pertamanan kota
  2.   Kawasan Hijau hutan kota
  3.  Kawasan hijau rekreasi kota
  4.   Kawasan hijau kegiatan olahraga
  5.  Kawasan hijau pemakaman
Tujuan pembentukan RTH di wilayah perkotaan adalah :
1.       Meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan dan sebagai sarana pengamanan lingkungan perkotaan.
2.       Menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna bagi kepentingan masyarakat.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam Pengelolaan RTH adalah :
1.       Fisik (dasar eksistensi lingkungan), bentuknya bisa memanjang, bulat maupun persegi empat atau panjang atau bentuk-bentuk geografis lain sesuai geo-topografinya.
2.       Sosial, RTH merupakan ruang untuk manusia agar bisa bersosialisasi.
3.       Ekonomi, RTH merupakan sumber produk yang bisa dijual
4.       Budaya, ruang untuk mengekspresikan seni budaya masyarakat
5.       Kebutuhan akan terlayaninya hak-hak manusia (penduduk) untuk mendapatkan lingkungan yang aman, nyaman, indah dan lestari
Selengkapnya bisa di lihat disini.

KOTA YANG TELAH MENERAPKAN RTH 30%